Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 89; Lukas 1; Ulangan 25
Ada sebuah cerita tentang sekelompok binatang yang mengorganisasikan satu sekolah. Aktifitas kurikulumnya termasuk berlari, memanjat, berenang dan terbang. Untuk memudahkan administrasi, semua binatang mengikuti semua aktifitas.
Bebek begitu pandai berenang, bahkan melebihi gurunya, tetapi ia tidak dapat berlari dan tidak begitu pandai terbang. Karena ia begitu lambat berlari, ia harus melatih diri untuk berlari sehingga harus mengabaikan kelas berenangnya. Kelinci begitu pandai berlari, tetapi tidak dapat berenang. Tupai begitu pandai memanjat, tetapi ia merasa frustrasi dalam kelas terbang. Ia begitu capai berlatih terbang sehingga ia hanya mendapat nilai C di kelas "memanjat" dan nilai D di kelas "berlari". Burung rajawali pandai terbang tetapi ia tidak mau mendengar dan mengikuti petunjuk siapapun.
Moral dari cerita ini sangat sederhana - setiap makhluk memiliki kemampuan yang berbeda-beda di mana ia dapat berprestasi secara natural. Bila ia dipaksa atau diharapkan untuk melakukan sesuatu yang di luar kemampuannya, maka ia akan menjadi frustrasi, tawar hati dan merasa bersalah. Seekor bebek adalah bebek dan hanya dapat menjadi bebek. Ia diciptakan untuk dapat berenang, bukan untuk terbang, berlari atau memanjat. Demikian pula tupai, kelinci atau burung rajawali.
Tuhan menciptakan manusia dengan unik. Ia memberikan kapasitas dan kemampuan yang berbeda-beda. Bila kita beroperasi dalam batas kemampuan kita, maka kita akan berprestasi dengan baik dan menemukan kepuasan yang dalam. Sebaliknya, bila kita membandingkan diri dengan orang lain atau memaksakan sesuatu yang berada di luar kemampuan kita maka kita akan merasa frustrasi dan tidak bahagia.
Tahukah Anda, bahwa Anda unik?